Makalah Pendidikan Moral



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga proses penulisan karya ilmiah tentang pendidikan ini dapat diselesaikan  tepat pada waktunya.
saya sadar bahwa apa yang telah saya peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih payah saya sendiri tetapi hasil dari semua sumber ilmu yang saya peroleh dari berita televisi, pengalaman saya selama mengajar dan berita di internet . Oleh sebab itu, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk membuat karya ilmiah ini.
       
           




    

Pangandaran, 22 Februari 2019



                                                                                                                       Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………….…..……………… i
KATA PENGANTAR………………………………………….………....… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………..………..… iii

BAB I PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang...………………………….…………………………… 1
      B.     Rumusan Masalah …………….……………………………………..... 2 
      C.    Tujuan ………………………..………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN
      A.    Apa arti pendidikan moral ………………………..……………………3
B.  Moral remaja saat ini ………………………..………………………… 9 
C. Arti pentingnya pendidikan moral untuk remaja …………………... 10

BAB III PENUTUP
      A.    Kesimpulan ……………………………………………………………. 12  
      B.     Saran…………………………………………………………………… 12



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang  Masalah
Didalam dunia pendidikan Salah satu tujuan penyelenggaraan pendidikan ialah untuk membentuk sikap moral dan watak murid yang berbudi luhur, sopan santun, beretika dan berprilaku terpuji . Oleh sebab itu diperlukan pendekatan pendidikan dan mata pelajaran yang membantu membentuk kepribadian murid menjadi kepribadian yang lebih baik dan bermoral seperti yang diharapkan oleh pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia.
Pada Saat ini bangsa Indonesia mengalami krisis moral yang berkepanjangan,generasi penerus bangsa bukanlah generasi pada masa dahulu yang rela berkorban hidup dan mati memperjuangkan bangsa Indonesia tetapi sebaliknya mereka menghancurkan nama baik bangsa Indonesia dengan moral, tindakan dan tingkah laku yang tercela . Jika demikian , bisa dikatakan bahwa ada yang kurang tepat dengan pendidikan di Indonesia sehingga sebagian bangsanya menjadi bangsa yang anarkis dengan tindakan yang sangat mencoreng moral didiri seseorang,  kurang toleran dalam menghadapi perbedaan, dan korupsi . Terutama kalangan remaja .
Pendidikan yang diberikan diseluruh instansi sekolah seharusnya bukan hanya pendidikan ilmu pengetahuan umum dan khusus saja tetapi pendidikan moral juga patut dan wajib dijalankan . Pendidikan moral diberikan agar tercapai tujuan dari pendidikan sebenarnya.



2.      Rumusan Masalah
Untuk membatasi agar pemikiran tidak kemana – mana maka penulis akan membatasi permasalahannya . Batasan masalah yang penulis ambil yaitu :
  1. Apa arti pendidikan moral ?
  2. Bagaimana moral remaja saat ini ?
  3. Apa arti pentingnya pendidikan moral untuk remaja ?
3.   Tujuan
      1.      Bagi Penulis
Makalah karya ilmiah ini disusun Karena saya selaku pembuat makalah ini sangat prihatin dengan moral remaja pada saat ini, maka dari itu saya membuat makalah ini sebagai penambah wawasan. Selain itu, bagi saya pribadi makalah ini juga diharapkan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam lingkup kampus maupun di akademika yang lain.
     2.      Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas bagaimana perkembangan moral pada remaja zaman sekarang terhadap dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai moral dalam pendidikan. Para pembaca yang dominan dari mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan bisa digunakan untuk langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas, sehingga kedepannya tercipta calon-calon guru yang profesional.
    3.      Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti pentingnya pendidikan moral disekolah sehingga dampak negatif yang berimbas bisa leih diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Arti pendidikan moral
Pendidikan
      1.      Pengertian Pendidikan
Pendidikan secara bahasa berasal dari kata Paedagogik yaitu Paid artinya anak   dan Gogos artinya membimbing. Jadi secara bahasa pendidikan adalah membimbing anak . Secara umum atau istilah pendidikan terdapat beberapa pendapat .
Pendidikan menurut tokoh pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara yaitu :
1.      Pendidikan adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak.
2.      Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak-anak .
Menurut UU Republik Indonesia yang tertuang dalam UU No.12 Tahun 1989  tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu “ Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta diidk melalui kegiatan pembimbingan,pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang “ .
Hakikat pendidikan sebenarnya adalah untuk merubah tingkah laku seseorang , sebagai transformasi budaya dan memberikan ilmu pengetahuan yang diharapkan peserta didik dapat menangkap ilmu pengetahuan yang pada akhirnya akan merubah sikap atau moralnya menjadi lebih baik lagi .tidak hanya pendidikan ilmu pengetahuan umum dan khusus saja tetapi pendidikan moral juga patut dan wajib dilakukan oleh setiap instansi sekolah.  Karena suatu Pendidikan pasti melibatkan peserta pendidik , pendidik , kurikulum dan sebagainya yang ada dalam unsur pendidikan .yang akan dapat merubah pola pikir peserta didik untuk menjadi lebih baik lagi karena pengaruh peserta didik berada pada lingkungan sekitar dengan prosentase 50% keluarga, 30% sekolah dan 20% masyarakat sekitar. Jadi lingkungan keluargalah yang paling besar mempengaruhi aktifitas seseorang dengan dibekali ilmu pengetahuan didalam sekolah yang diharapkan seseorang tersebut bisa pandai dalam menghadapi suatu apapun dan dapat menjaga moral tingkahlaku dan masyaraktlah yang bertindak sebagai penilai apakah seseorang itu bermoral atau tidak dan seberapa besarkah toleransi antar sesama
      2. Tujuan Pendidikan
Menurut UU No . 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional , tujuan dari  pendidikan nasional adalah :
1.      Mengembangkan potensi peserta didik .
2.      Menjadikan peserta menjadi manusia yang berIMTAQ kepada Tuhan Yang Maha Esa
3.      Menjadi manusia yang berakhlak mulia , cakap dan kreatif .
4.      Menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab .

Moral
1.      Pengertian Moral
Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin mores yang merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti adat kebiasaan . Dalam kamus Umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan benar , salah , baik, buruk , layak atau tidak layak , patut maupun tidak patut .
Moral dalam istilah dipahami juga sebagai :
1.      prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk
2.      kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah
3.      ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik .
Moral merupakan kondisi pikiran , perasaan , ucapan , dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk . Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya . Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu . Tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi . Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit .
Moral adalah perbuatan / tingkah laku / ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia . Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya , maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik , begitu juga sebaliknya .
Moral juga dapat diartikan sebagai sikap , perilaku ,  tindakan , kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman , perkiraan , suara hati , serta nasihat , dll . Moral sendiri diartikan sebagai suatu norma, suatu konsep tentang kehidupan yang dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat tertentu.
2.      Pendidikan Moral
Dalam pendidikan moral tidak dapat dilakukan hanya melalui ceramah , khotbah , atau cerita-cerita semata. Mungkin metode itu masih efektif sebelum memasuki zaman globalisasi seperti sekarang ini yang mempengaruhi semuanya tidak hanya pendidikan, tingkah lakupun juga ikut berpengaruh dengan berkembangnya imu pengetahuan yang semakin meraja lela tidak kenal waktu, umur, bahkan usia. Pendidikan moral melalui metode ceramah , khotbah , ataupun metode konvensional lainnya kini tidak efektif lagi jika diterapkan dalam pendidikan kita . Metode atau teknik-teknik demikian hanya akan menambah pengetahuan siswa ataupun mahasiswa , namun jarang sekali mampu merubah perilaku-nya .
Menurut Lickona dalam bukunya “Educating for Character” yang ditulis kembali oleh Paul Suparno , dkk (2002) , beliau menekankan pentingnya memperhatikan tiga unsur dalam menanamkan nilai moral , yaitu antara lain :
         1.      Pengertian atau Pemahaman Moral
Yaitu kesadaran moral, rasionalitas moral atau alasan mengapa seseorang harus melakukan hal itu, suatu pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai moral  Pengertian atau Pemahaman Moral ini seringkali disebut dengan penalaran moral atau pemikiran moral atau pertimbangan moral. Itu merupakan segi kognitif dari nilai moral. Segi kognitif ini perlu diajarkan dalam pendidikan moral kepada siswa maupun mahasiswa. dimana pendidik membantu peserta didik untuk mengerti mengapa suatu nilai perlu dilakukan ,untuk apa suatu nilai itu digunakan dan apa manfaatnya jika suatu nilai tersebut digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan moral perlu menjadi prioritas dalam kehidupan . Adanya panutan nilai, moral, dan norma dalam diri manusia dan kehidupan akan sangat menentukan totalitas diri individu atau jati diri manusia , lingkungan sosial, dan kehidupan individu. Oleh karena itu, pendidikan nilai yang mengarah pada pembentukan moral yang sesuai dengan norma-norma  kebenaran menjadi sesuatu yang esensial bagi pengembangan manusia utuh dalam konteks sosialnya.
Ini mengingat bahwa dunia  afektif yang ada pada setiap manusia harus selalu dibina secara berkelanjutan, terarah, dan terencana sehubungan dengan sifatnya yang labil dan kontekstual. Sasaran pendidikan moral pada umumnya dapat diarahkan untuk :
a)       Membina dan menanamkan nilai moral dan norma,
b)       Meningkatkan dan memperluas tatanan nilai keyakinan seseorang atau kelompok,
c)       Meningkatkan kualitas diri manusia, kelompok atau kehidupan,
d)       Menangkal, memperkecil dan meniadakan hal-hal yang negatif,
e)       Membina dan mengupayakan terlaksananya dunia yang diharapkan,
f)     Melakukan klarifikasi nilai intrinsik dari suatu nilai moral dan norma dan kehidupan secara umum.
Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah oleh guru saja. Ini dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tiga lingkungan yang amat kondusif untuk melaksanakan pendidikan ini, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan masyarakat .
Diantara ketiganya, lingkungan keluarga merupakan faktor dominan yang efektif dan terpenting. Peran keluarga dalam pendidikan nilai adalah mendukung terjadinya proses identifikasi, internalisasi, panutan, dan reproduksi langsung dari nilai-nilai moral yang hendak ditanamkan sebagai pola orientasi dari kehidupan keluarga. Lingkungan keluarga menjadi lahan paling subur untuk menumbuhkembangkan pendidikan moral. Secara operasional, yang paling perlu diperhatikan dalam konteks di lingkungan keluarga adalah penanaman nilai-nilai kejujuran dalam segenap aspek kehidupan keluarga. Contoh sikap dan perilaku yang baik oleh orang tua dalam pergaulan dan kehidupan mereka dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Hal yang tidak kalah penting, pendidikan moral harus dilaksanakan sejak anak masih kecil dengan jalan membiasakan mereka kepada peraturan-peraturan dan sifat-sifat yang baik, serta adil. Sifat-sifat tersebut tidak akan dapat difahami oleh anak-anak, kecuali dengan pengalaman langsung yang dirasakan akibatnya dan dari contoh orang tua dalam kehidupannya sehari-hari. Pendidikan moral yang paling baik sebenarnya terdapat dalam agama , karena nilai-nilai moral yang dapat dipatuhi dengan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan dari luar, datangnya dari keyakinan beragama yang harus ditanamkan sejak kecil.
Lingkungan pendidikan juga menjadi wahana yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan mental serta moral anak didik. Untuk itu, sekolah diharapkan dapat berfungsi sebagai kawasan yang sejuk untuk melakukan sosialisasi bagi anak-anak dalam pengembangan mental, moral sosial dan segala aspek kepribadiannya. Pelaksanaan pendidikan moral di kelas hendaknya dipertautkan dengan kehidupan yang ada di luar kelas.



Pendidikan moral perlu diarahkan menuju upaya-upaya terencana untuk menjamin moral anak-anak yang diharapkan menjadi warga negara yang cinta akan bangsa dan tanah airnya, dapat menciptakan dan memelihara ketenteraman dan kerukunan masyarakat dan bangsa di kemudian hari. Jalan panjang yang terutama harus ditempuh adalah memberdayakan pendidikan nilai secara intensif di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.


B.     Moral Remaja Saat Ini
Remaja saat ini mempunyai moral yang cukup jelek saat ini . Hal ini diakibatkan oleh pengaruh globalisasi dimana remaja tidak dapat memfilter hal – hal negative contoh seperti di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan salah seorang siswi SMA di Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar mengajar.
Remaja merupakan aset sumber daya manusia di masa yang akan datang, dan sebagai generasi penerus bangsa. pengembangan kualitasnya harus dimulai secara terpadu melalui pendekatan structural, apakah ketika mareka berada dalam lingkungan keluarga atau dalam lembaga pendidikan harus dikontrol dan dibimbing,ataukah setiap tahap pendidikan memerlukan suatu usaha yang terpadu pula yang memiliki format yang jelas, melalui nilai-nilai keagamaan dan kurikulum sekolah beserta seluruh perangkatnya . Maka dari itu pendidikan moral diharapkan dapat memperbaiki moral remaja saat ini .


C.    Arti pentingnya pendidikan moral untuk remaja


Pendidikan moral untuk remaja sangatlah penting, karena dari pendidikanlah sifat dan sikap dari seseorang itu muncul dan berkembang dari tahun ke tahun.  pendidikan moral disetiap sekolah harus dijalakan dan dilakukan agar dapat mencetak generasi penerus bangsa yang beretika dan bermoral baik. Dengan memasukkan pelajaran seperti agama yang mengajarkan moral etika, mencakup sisi kebaikan seorang manusia dimuka bumi , haruslah toleransi antar sesama .dengan pelajaran PKn yang belajar bagaimana menjadi warga Negara yang baik berdasarkan pancasila dengan penerapan 5 sila yang ada didalam pancasila ,dan dengan pelajaran ips yang menerapkan bagaimana hidup bersosial tanpa memandang satu dengan yang lain .serta pelajaran tambahan yang lain. Semua pembelajaran yang ada disekolah haruslah beretika tidak hanya dengan peserta didik, pendidikpun harus beretika karena peserta didik akan meniru pendidik .jadi yang terlebih dahulu merubah adalah seorang guru serta perangkat yang ada disekolah karena siswa akan mencontoh .dan guru harus bisa bersikap professional terhadap siswanya.seorang guru professional haruslah menjadi suri tauladan yang baik bagi siswanya, menjadi seorang motivator yang member dorongan pada peserta didiknya, seorang yang berwibawa agar tidak diremehkan oleh peserta didiknya.
Di ruang lingkup keluargapun itu juga sangat berpengaruh bagi seorang remaja membentuk jati dirinya masing-masing. Dan keluargalah yang haruslah menata, membimbing anaknya agar menjadi seorang yang berguna bagi masa depannya. Dengan mengenalkan bagaimana cara sopan santun  dirumah, menggunakan bahasa yang sopan ketika berbicara santun ketika bertingkah, berteman dengan orang yang baik-baik, dari situlah jati diri seseorang terbentuk .namun ada juga banga indonesia yang keluarganya bercerai, kebutuhan ekonomi tidak terpenuhi dengan maksimal dari situlah kehidupan seorang remaja memasuki pergaulan bebas, berjudi, perampok, bahkan aborsi karena hamil diluar nikah, banyak anak-anak yang dilahirkan tanpa surat akta kelahiran yang menjadikan mereka sulit untuk masuk daftar sekolah dan menjadikan mereka tidak bersekolah dan negara kita menjadi bodoh tidak tahu sopan santun ,beretika ,anarkis , pembunuhan ,dsb.
Tetapi banyak organisasi diindonesia yang perduli dengan rakyat kecil, mereka mendirikan rumah belajar yang memfasilitasi agar mereka bisa belajar dengan baik dan memberikan sebuah motivasi agar kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi dan tetap terus semangat belajar. Karena sebuah pendidikan dimana saja dan kapansaja akan selalu mengajarkan tentang moral, sebuah moral memang sangatlah penting, jika seseorang menyepelekan moral maka seseorang tersebut tidaklah memiliki etika dan akan dijauhi oleh setiap manusia karena dianggap tidak memiliki sikap positif.



BAB 3
PENUTUP
1 . Kesimpulan
Hakikat pendidikan sebenarnya adalah untuk merubah tingkah laku seseorang , sebagai transformasi budaya dan memberikan ilmu pengetahuan . dan Moral adalah perbuatan / tingkah laku. Jadi pendidikan moral disetiap sekolah harus dijalakan dan dilakukan agar dapat mencetak generasi penerus bangsa yang beretika dan bermoral baik. Karena sebuah pendidikan dimana saja dan kapansaja akan selalu mengajarkan tentang moral, sebuah moral memang sangatlah penting, jika seseorang menyepelekan moral maka seseorang tersebut tidaklah memiliki etika dan akan dijauhi oleh setiap manusia karena dianggap tidak memiliki sikap positif.
2 . Saran
Diharapkan pendidikan moral dapat terlaksana sehingga tujuan pendidikan dapat terwujud dengan sempurna .Untuk remaja agar dapat memfilter informasi negative dari perkembangan IPTEK dan zaman.

Posting Komentar untuk "Makalah Pendidikan Moral"