Persentasi vidio


Presentasi Video
Buku Sumber
SEAMOLEC
26 Maret 2014
PELATIHAN SIMULASI DIGITAL




DAFTAR ISI






















 

DAFTAR GAMBAR






DAFTAR TABEL









PRESENTASI VIDEO



Deskripsi
Pembelajaran presentasi video merupakan upaya pembekalan keterampilan bagi Anda untuk dapat mengomunikasikan gagasan melalui bentuk video.
Pada dasarnya presentasi video terdiri atas kegitan pembelajaran :
1.   Video proses yang pengambilan gambarnya dilakukan dengan kamera video, baik yang terpasang pada telpon genggam dan perangkat gaget lainnya, maupun pada kamera khusus untuk perekaman video, termasuk camcorder.
2.   Screen recording yang pengambilan gambarnya menggunakan lensa yang terpasang pada laptop atau webcam yang sengaja dipasang untuk perekaman gambar.
Pengukuran keberhasilan pembelajarannya diarahkan pada keterampilan Anda menemukan ide sebagai solusi memecahkan masalah dalam kehidupan keseharian terkait dengan produk dan jasa yang Anda pelajari.

Bagian 1 : Fungsi dan Jenis Presentasi Video

Manusia sebagai mahluk visual dapat dengan mudah mendapatkan informasi dengan melihat sesuatu yang “hidup”, bergerak dan bersuara. Untuk mengomunikasikan suatu ide atau gagasan dengan lebih efektif maka diperlukan sebuah presentasi dalam bentuk video yang dapat mengetengahkan gambar bergerak sekaligus suara yang diperlukan.
Pada awalnya dulu gerakan hanya dapat ditangkap dan diujudkan kembali melalui pemutaran pita celluloid yang kita sebut film. Film yang pertama  hanya berisi gambar bergerak tanpa suara. Dalam perkembangannya film dapat juga menampung suara. Pita celluloid digantikan dengan pita magnetik yang mampu merekam gerakan dan suara. Perkembangan terakhir yang terjadi adalah penggantian pita maknetik dengan rekaman data digital. Rekaman gerak dan suara dalam bentuk data digital dapat dilakukan dengan mudah dan murah karena semakin berkembangnya perangkat jinjing (gadget) yang dilengkapi dengan lensa.

1.    Pengertian Presentasi Video

Presentasi video  adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, yang digunakan untuk memperkenalkan produk yang dibuat melalui proses merekam gambar dan suara, menata urutan dan menyambung atau memotong gambar dan menyataukannya menjadi kesatuan yang utuh.

2.    Fungsi Presentasi Video

Presentasi video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk yang telah dihasilkan. Sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, presentasi video harus mengemukakan keunggulan ide atau gagasan yang akan disampaikan. Ide atau gagasan merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Gagasan atau konsep adalah hasil pemikiran yang lahir sebagai solusi untuk mengatasi masalah. Pada dasarnya, masalah adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Perlu pelatihan mengidentifikasi masalah. Mampu mengidentifikasi masalah merupakan setengah langkah untuk kemudian menemukan solusi sebagai satu langkah berikutnya.
Gagasan atau konsep pada presentasi video, harus dan lebih bagus menggunakan ide yang asli, benar, bermanfaat. Asli, artinya gagasan atau konsep bukan hasil pemikiran orang lain, hasil kreativitas sendiri, bukan plagiasi. Tidak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dengan norma atau aturan. Bermanfaat, artinya menjadi solusi bagi banyak orang.

3.    Jenis Presentasi Video

Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukan:
a.    Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
b.    Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.
c.    Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
d.    Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.
e.    Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan

Rangkuman


·      Presentasi video adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan.
·      Presentasi video digunakan untuk memperkenalkan produk.
·      Jenis-jenis dari video adalah video cerita, video dokumenter, video berita, video pembelajaran, video presentasi.

Bagian 2 : Ciri-ciri Presentasi Video


Berbagi informasi kepada pihak lain merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial,  terutama setelah memasuki era informasi. Salah satu bentuk berbagi informasi adalah mengomunikasikan gagasan atau konsep. Dalam perkembangannya, mengomunikasikan gagasan atau konsep memiliki tujuan memasarkan produk. Bahkan tujuan-tujuan yang tersirat lainnya sering bersembunyi di balik tujuan tersebut.
Di antara para penggagas dan (sedikit) penyusun konsep justru kemampuan mengomunikasikan ini menjadi salah satu kelemahan. Banyak para pembuat produk yang tidak mampu mengomunikasikan produknya dengan baik atau tidak memiliki waktu banyak mengomunikasikan produknya dengan cara yang ‘menjual’. Bahkan banyak para penggagas yang tidak mengacuhkan kemampuan berkomunikasi.
Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang (audio-visual). Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep dalam bentuk pelayanan (services) atau cara kerja akan menjadi lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video.
Dengan demikian ciri-ciri presentasi video adalah:
      mengomunikasikan ide
      menunjukkan solusi
      mengomunikasikan produk dan jasa
      menunjukkan cara kerja
Presentasi video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat. Alat yang digunakan adalah alat yang tersedia dan terjangkau.
Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal – hal berikut:
1.    tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit;
2.    teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi;
3.    pencetus ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara ataupun pemain bahkan sebagai editor.
Hal yang harus diperhatikan pada presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
1.    Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.
2.    Menggunakan urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik berat pada urutan deskriptif.
3.    Urutan terjaga kontinuitasnya.
4.    Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5.    Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
6.    Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.

Rangkuman


Ciri-ciri presentasi video adalah:
      mengomunikasikan ide
      menunjukkan solusi
      mengomunikasikan produk dan jasa
      menunjukkan cara kerja

Bagian 3 : Perumusan Masalah, Ide, Sinopsis, Treatment, dan Pemahaman Naskah


Pembuatan video memerlukan beberapa tahapan proses meliputi praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Praproduksi merupakan tahapan perencanaan, produksi merupakan tahapan pengambilan gambar, dan pascaproduksi merupakan tahap penyelesaian video.
Secara umum praproduksi merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Pada intinya tujuan praproduksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya video sesuai dengan harapan.
Untuk memulai praproduksi dibutuhkan beberapa langkah, sebagai berikut:

1.     Merumuskan Masalah

Masalah merupakan kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata. Setiap orang menginginkan kondisi yang ideal sesuai keinginannya namun pada kenyataannya banyak kendala yang menyebabkan tidak tercapainya kondisi ideal. Kesenjangan antara kondisi Ideal dengan kondisi nyata tersebut harus dicarikan solusi penyelesaiannya.
Kesenjangan dimaksud dapat diamati melalui latihan kepekaan atas kekurangan atau kelebihan suatu produk yang ada, ditinjau dari beberapa aspek:
     Ukuran
     Bentuk
     Fungsi
     Warna
     Bahan
Bila produk merupakan benda kerja, maka aspek tambahan yang diamati
     Ketepatan (presisi) produk yang dihasilkan
     Kecepatan kerja
     Kenyamanan
Perhatikan kemungkinan peningkatan kekuatan, kenyataan, dan kenyamanan penggunaan produk.
Adapun untuk cara kerja aspek yang harus diperhatikan adalah:
     Efisien
     Waktu
     Kerapian
     Kecepatan
     Ketepatan
     Inovasi
Setelah Anda mengenal aspek-aspek yang dapat diperhatikan dari suatu produk atau cara kerja, cobalah langkah berikut.
a.    Amatilah sebuah produk atau cara kerja, perhatikan aspek-aspek di atas, dan berikan komentar atas kekuarangan dan kelebihannya.
b.    Carilah informasi apakah kekuarangan produk atau cara kerja tersebut menimbulkan masalah bagi penggunanya.
c.    Rumuskan masalah tersebut.
d.    Kumpulkanlah kemungkinan-kemungkinan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
e.    Pertimbangkan dan pilihlah solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut sesudah mempertimbangkan kelebihan atau kekurangan yang akan terjadi.

2.     Ide

Ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran, berarti sama dengan gagasan. Gagasan menyebabkan timbulnya konsep. Secara sederhana ide dapat dikatakan sebuah gagasan, sebuah rencana, pendapat. Misalnya: gagasan tentang sendok, muncul dalam bentuk sendok yang utuh dalam pikiran. Selama gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran.
Maka dari itu, pembuatan presentasi video  harus dimulai dengan menciptakan sebuah ide. Ide dan konsep harus dikembangkan berdasarkan masalah.

3.     Sinopsis

Sinopsis adalah suatu peristiwa atau rekaan yang dikisahkan dalam bentuk cerita singkat, ringkas, padat dan jelas, tanpa menghilangkan unsur – unsur pentingnya. Dengan membaca sinopsis mendapatkan gambaran utuh dari sebuah cerita.

4.     Treatment

Treatmen adalah langkah menyusun urutan adegan, sehingga adegan tersebut menjadi cerita yang menarik. Di dalam penyusunan treatmen ini tidak dibutuhkan dialog melainkan menggambarkan kondisi adegan yang harus dilakukan oleh pelaku atau aktor.
Lihatlah contoh treatmen berikut ini
No
Deskripsi objek
Waktu
0
Tone & Bar
Opening
 mempersembahkan
Judul
Membuat Soto Tangkar
Dibuat dengan animasi
Background judul, …..gambar soto tangkar
00:01 – 00:10
1
Andi mempersiapakan bahan masakan, mencuci dan mengiris bawang
Shot penting:
00:10 – 00:15
2

Andi mengenalkan diri dan membahas jenis-jenis soto di Indonesia
Shot penting: soto dari berbagai daerah
00:15 – 00:45
3
Andi mengenalkan soto tangkar, yang merupakan khas dari Betawi
Shot penting: soto tangkar

00:15 – 00:26
4
Andi  menyiapkan dan mengenalkan bahan
Shot penting: Tangan Andi dan bahan makanan

00:26 – 01:00
5
Andi Membersihkan bahan masakan di air mengalir
Shot penting:
00:26 – 01:00
5
Andi menyiapkan dan mengenalkan bahan-bahan yang harus dihaluskan
Shot penting:
01:00 – 01:45
6
Andi menghaluskan bahan-bahan tadi dengan blender
Shot penting:
01:45 – 02:10

4.    Naskah

Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran alur cerita yang akan terlihat di layar, naskah dalam pembuatan video proses kali ini dibuat agar sang presenter mengerti detail dari presentasi yang akan disampaikan.  Penulisan naskah dapat disederhanakan sesuai keperluan tetapi masih mengandung dimengerti oleh pendukung akan memproduksi.
Sebelum memulai menulis naskah untuk kepentingan dan tujuan apapun sebaiknya mencoba memahami terlebih dahulu karakteristik media audio visual.
Karakteristik Media Audio Visual
a.   Media Audio Visual mampu menghadirkan informasi atau pesan dalam wujud gambar/visual  dan suara secara riil, nyata.
b.   Media Audio Visual lebih mengutamakan Visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan visual.
c.   Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif.
d.   Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta – juta orang dalam waktu yang sama.
e.   Media Audio Visual sementara ini masih dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding  dengan media komunikasi dan informasi yang lain (Media Cetak, Radio, dll )
f.    Informasi atau pesan yang dikemas dalam Program Audio Visual teknik penyebarannya dapat melalui media Televisi, Internet, VCD, DVD.
g.   Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah digandakan
h.   Setiap program audio visual selalu dibatasi oleh waktu/durasi.
i.     Dampak/impact program audio visual cukup tinggi, sehingga sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk meralatnya.
j.     Biaya untuk memproduksi program audio visual relatif mahal.
k.   Untuk memproduksi program audio visual memerlukan waktu yang relatif lama
l.     Dalam memproduksi program audio visual dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sistimatis (Pra Produksi – Produksi – Pasca Produksi)

Fungsi Naskah
Dalam membuat presentasi video naskah berfungsi sebagai:
1.    dasar penentuan kostum;
2.    dasar penentuan pemeran;
3.    dasar penghitungan anggaran;
4.    dasar penentuan lokasi/dekorasi;
5.    dasar pedoman pengambilan gambar/shooting;
6.    pedoman utama dalam pelaksanaan produksi;
7.    dasar penentuan peralatan yang akan dipergunakan;
8.    dasar penentuan kerabat kerja yang diperlukan;
9.    Dan-lain yang terkait dengan proses produksi.

Jenis Naskah
1.    Non Cerita
a.    Berita ( News)
b.    Dokumenter
c.    Feature
d.    Reality Program
e.    Dll
Semua program tersebut di atas  materinya besumber dari fakta atau nyata adanya.
2.   Cerita
a.    Cerita/Drama
b.    Hiburan : Musik, Lawak, Kuis dll
c.    Iklan (ILM)
d.    Dll

Naskah di atas  materinya bersumber dari IDE/GAGASAN/REKAAN, kecuali format DOKUDRAMA. Dokudrama materi pokoknya bersumber dari kejadian nyata, namun dibumbui dengan unsur fiksi.
Lihatlah contoh naskah berikut ini.

INT. DAPUR – SIANG

Andi mempersiapkan bahan masakan, mencuci dan mengiris bawang

Andi

Halo saya Andi, siswa SMK Negeri 37
Jurusan Boga
Kali ini kita akan membahas masakan khas asli Indonesia
Soto, tahukan Anda ada berapa banyak jenis soto di Indonesia ini?
Tiap daerah di Indonesia mempunyai ciri khas soto,
Seperti: soto Aceh, soto Medan, soto Madura, dan banyak lagi
Selain beragam soto di tiap daerah, soto juga mempunyai beberapa varian nama, sroto di Banyumas, cotto di Makasar, dan saoto di daerah Jawa Tengah

Andi membersihkan tangan dengan lap.

Andi
Dalam video ini saya akan menyampaikan

Contoh Naskah

Hal yang harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
1.     Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.
2.     Menggunakan urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik berat pada urutan deskriptif.
3.     Urutan terjaga kontinuitasnya.
4.     Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5.     Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
6.     Pada tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.
7.     Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau animasi grafis cara kerja.
8.     Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung, diungkapkan dengan sketsa atau animasi.
9.     Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan direct sound atau dengan istilah lain sound on tape.

Rangkuman


·         Praporduksi bertujuan untuk mempersiapkan agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.
·         Langkah untuk mempersiapkan sebuah produksi presentasi video adalah:
o   Ide
o   Sinopsis
o   Naskah











Bagian 5 : Proses Penggambilan Gambar


Produksi dimulai dari merekam video dengan berdasarkan dan konsep yang sudah dirancang. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi Anda harus menyiapkan:

1.    Alat perekam gambar (camcorder)

Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk dapat merekam gambar dengan baik, di antaranya.
     Kamera (camcorder) untuk merekam gambar dan suara, contoh: kamera profesional, handycam.
     Tripod, agar kamera tidak bergoyang.
     Lampu kamera untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang cahaya.
     Mikropon untuk merekam suara ketika melakukan pengambilan gambar.

a.   

Gambar IV1 Alat Penangkap Gambar Jenis Handycam
Menangkap gambar dengan kamera handycam
Kamera merupakan salah satu alat penting dalam suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan (kegiatan) yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kamerawan dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Seorang kamerawan perlu mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, dan hal – hal lain dalam pengambilan gambar.
1)    Teknik memegang kamera video
Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak bergoyang. Dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan atau gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
2)    Zoom
Hindarkan penggunaan teknik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar. Dalam proses melakuan zoom in dan zoom out kamerawan terlebih dahulu harus memastikan angel terakhir dari angel zoom tersebut.
3)    Peraturan 5 detik
Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan gerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan sekurang – kurangnya dalam 5 detik. Ini akan memudahkan editor untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung dalam hati sampai 5 detik, meskipun pada kondisi yang sulit. Rekam subyek Anda selama 5 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
4)    Fokus, Exposure and keseimbangan cerah putih (White Balance)
Hal pertama yang harus dilakukan kamerawan sebelum mengambil gambar adalah menyesuaikan “mata” kamera pada setiap kali pindah lokasi untuk pengambilan gambar. Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat, fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang Anda inginkan untuk direkam. Setiap kali kamerawan mengubah lokasi pengambilan gambar maka kondisi cahaya pasti juga akan berubah, maka kamerawan perlu menyesuaikan keseimbangan warna putih pada kamera. Proses ini disebut dengan mengatur keseimbangan cerah putih (white balance) kamera.
5)    Tanggal dan Waktu
Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar yang terekam, ini akan membuat video sama sekali tidak dapat digunakan. Penulisan tanggal dan waktu pada layar tidak membuktikan bahwa video ini diambil pada saat yang tertulis di layar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin pengambilan video tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang mengubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya Anda selalu merekam suara Anda pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi Anda merekam gambar.  Cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan gambar.
6)    Gambar pengisi (Cutaways)
Bila Anda merekam sebuah objek, kegiatan ataupun wawancara Anda perlu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila Anda merekam sebuah wawancara Anda perlu untuk merekam juga kantor orang yang Anda wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi video wawancara Anda. Contoh lain, bila Anda membuat video tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan tempat mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakkan habitatnya, bila ada Ini akan membuat sebuah video lebih informatif.

Berikut ini adalah prosedur dasar menggunakan kamera.
1)   Cara merekam gambar
     Hidupkan kamera
     Atur viewfinder
     Masukkan media simpan (kaset pita, kartu memori, cd, dvd, hardisk, dll)
     Atur ulang kode waktu/time code
     Setiap mengambil gambar baru, rekam color bars selama 10 detik, bila ada.
     Atur white balance
     Atur suara, pastikan level audio bergerak.
     Pilih objek yang akan direkam
     Atur fokus
     Perhatikan “bingkai” dan komposisi
     Tekan tombol record
     Rekam gambar yang diinginkan
     Tekan kembali tombol record atau stop untuk berhenti
2)   Cara mengatur fokus
     Zoom in ke arah objek/subjek yang akan direkam
     Bila menggunakan manual fokus, atur fokus hingga gambarnya terlihat jelas
     Ukur gambar yang diinginkan
     Pengoperasian harus diulang untuk setiap gambar yang akan direkam

b.    Menangkap gambar dengan telepon genggam (Handphone)
Mengabadikan gambar saat ini semakin mudah, apalagi dengan banyaknya telepon genggam (Handphone) yang dilengkapi fasilitas untuk merekam video. Berikut adalah tips menangkap gambar dengan menggunakan Handphone:
1)    Lebih dekat ke obyek
Ponsel kamera yang beredar kebanyakan tidak dibekali dengan lensa zoom yang maksimal, jadi pastikan Anda mendekati objek yang akan direkam.
2)    Hati-hati dengan cahaya
Cobalah untuk mengambil gambar dalam kondisi penerangan yang cukup. Saat merekam di bawah terpaan sinar matahari, obyek jangan membelakangi datangnya cahaya, karena obyek akan menjadi gelap. Sebaiknya obyek menghadap sumber cahaya.
3)    Keseimbangan
Jaga keseimbangan, usahakan tangan Anda jangan sampai bergoyang saat merekam. Ini untuk menjaga agar gambar yang dihasilkan stabil, tidak goyang.
4)    Hindari penggunaan digital zoom
Dekatkan diri ke objek dengan cara menggeser posisi Anda, bukan dengan digital zoom. Penggunaan digital zoom bisa membuat kualitas gambar berkurang.

c.    Screen Recording
Selain menggunakan kamera, gambar bergerak dapat juga direkam dengan Screen recording (merekam layar). Screen recording adalah merekam tampilan yang tampak di layar atau piranti keluaran visual lainnya. Biasanya ini adalah suatu gambar digital yang ditangkap oleh aplikasi perekam layar  yang dijalankan pada komputer, walaupun dapat pula dihasilkan oleh kamera atau piranti yang menangkap keluaran video dari komputer.
Screencast O Matic adalah sebuah aplikasi berbasis Java yang digunakan untuk membuat screencasts pada sistem operasi Windows, Mac, dan Linux.
Screencast O Matic memberikan layanan software gratis yang memungkinkan pengguna untuk merekam semua tampilan dan gerakan pada layar monitor. Baik gerakan krusor dan klik indikator, mudah untuk digunakan, dapat menambahkan keterangan atau komentar dengan mudah.
Aplikasi ini dapat diunduh (download) di alamat: http://www.screencast-o-matic.com/ atau langsung merekam secara online di halaman tersebut, dengan mengklik record dan mengikuti proses berikutnya yang diminta, built in camera (webcam) dapat digunakan untuk mengambil gambar operator komputer sebagai pemain/presenter.
Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menambahkan sebuah file teks untuk captioning dan berbagi video dengan audiens. Video dapat disimpan dalam format MP4, AVI, FLV, atau dan kemudian diunggah (upload) ke Screencast O Matic, web space atau YouTube.
Anda dapat menggunakan Screencasts O Matic untuk merekam tugas guru yang menggunakan komputer, presentasi produk, bercerita, dan lain sebagainya.

1)    Instalasi  Screencast O Matic
Sebelum dapat menggunakan Screencast O Matic, Anda perlu melakukan instalasi aplikasi pada komputer ataupun laptop dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a)    Pilih Software installer Screencast O Matic, kemudian klik 2 (dua) kali atau klik kanan kemudian pilih Open.
Gambar IV2 Proses Membuka (Open) Instalasi Program

b)    Setelah menu pop-up instalasi (Welcome to the Screencast-o-matic setup wizard) muncul, pilih tombol Install untuk melanjutkan proses instalasi.
Gambar IV3 Screencast-O-Matic Setup

c)    Biarkan proses instalasi program selesai dijalankan, sehingga akan muncul menu pop-up berikutnya.
Gambar IV4 Progres Instalasi Screencast-O-Matic

d)    Centang check box jika ingin memulai program dan tekan tombol finish, atau sebaliknya jangan pilih check box jika tidak ingin menjalankan Software.
Gambar IV5 Completing the Screencast-O-Matic Setup Wizard

2)    Menggunakan Screencast O Matic
Setelah instalasi Screencast O Matic, aplikasi dapat langsung digunakan tanpa harus memerlukan registrasi.
Gambar IV6 Menjalankan Software Screencast-O-Matic

Pilih tombol Use free version untuk ke tampilan awal Screencas O Matic seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar IV7 Tampilan Awal Screencast-O-Matic

Tabel IV.1 Keterangan menu Screencast-O-Matic
Objek
Nama Objek
Keterangan
Tombol record
Berfungsi untuk mulai merekam dan membuat video
Tombol pause
Berfungsi untuk menghentikan perekaman sementara dan dapat melanjutkan merekam video yang sedang berlangsung.
Tombol suara (sound)
Berfungsi untuk mengaktifkan MIC pada Screencast O Matic. Bila suara sudah masuk indikator suara akan bergerak maju mundur.
Tombol ukuran layar
Berfungsi untuk mengatur ukuran layar pada saat merekam video.
Tombol web cam
Berfungsi untuk mengaktifkan web cam yang ada pada komputer/laptop.
Tombol restart
Berfungsi untuk mengulang proses merekam video bila merasa video yang direkam sebelumnya kurang memuaskan.
Tombol close
Berfungsi untuk menutup program Screencast O Matic sebelum mulai merekam video.
Tombol done
Berfungsi untuk menutup program Screencast O Matic setelah proses perekaman selesai.

Untuk memulai proses perekaman presentasi video lakukan langkah-langkah berikut:
a)    Tekan atau klik tombol record kemudian tunggu sampai tulisan di layar bertuliskan Go. Jangan kuatir bila gambar dari web cam Anda tidak mucul dalam layar karena secara sistem gambar dari web cam akan disembunyikan.
Gambar IV8 Proses Pengambilan Video dengan Screencast-O-Matic

b)    Mulailah mempresentasikan hasil karya Anda.
c)    Untuk menghentikan proses rekaman sementara tekan tombol Pause ikon , sedangkan untuk mengulang pengambilan video jika dianggap belum sesuai pilih tombol Restart ikon .
d)    Setelah proses rekaman selesai pilih tombol Done ikon  , Anda akan dihadapkan ke menu penyimpanan file seperti pada gambar berikut:
Gambar IV9 Menu pilihan Simpan File

e)    Untuk melihat hasil rekaman tekan tombol Play ikon  seperti yang ditunjukkan pada kotak merah di atas. Jika sudah dirasa cukup simpan file sesuai dengan pilihan:
·      Publish to Screencast O Matic : menyimpan file pada web Screencast O Matic, hasilnya dapat dilihat oleh masyarakat umum dan komputer Anda terhubung dengan internet.
·      Publish to Youtube : menyimpan file pada server web Youtube, hasil rekaman dapat dilihat atau ditonton oleh pengguna Youtube.
·      Publish to Video file : menyimpan pada media penyimpanan lokal, seperti hardisk dan flashdisk.

Jika anda memilih Publish to video file, maka akan tampil kotak dialog sebagai berikut:
Gambar IV10 Menu Pilihan Simpan File (Publish To Video File)

·      Tentukan tipe file dari video (Video type) yang akan disimpan (MP4, AVI, FLV dan GIF), disarankan memilih format MP4 untuk hasil yang lebih baik.
·      Tentukan ukuran dari file video (Size) yang akan disimpan. Ukuran file disesuaikan dengan kebutuhan. Pilihan ukuran yang disediakan adalah Full size, HD Size, dan Rescale width (dapat memilih langsung ukuran yang diinginkan dalam pixel), disarankan memilih ukuran Full Size untuk hasil yang lebih baik.
·      Berikan catatan seperlunya untuk hasil rekaman dengan memilih Notes dan Captions (optional)
·      Pada pilihan menu Options dapat dipilih jika menginginkan hasil rekaman disimpan dengan menghilangkan teks tambahan, gerakan mouse, suara dari mikrofon dan gambar dari web cam.
·      Posisi web cam dapat dipindah ataupun diubah ukurannya dengan menekan gambar segitiga berwarna merah pada kotak web cam. Bila proses editing sudah selesai maka dapat menekan tombol “Save Video” pada pojok kanan bawah dari jendela editing.
·      Pilih nama dan tempat video yang akan disimpan, misal pada folder My Documents.
 
Gambar IV11 File Explorer Tempat Menyimpan File

·       Ketikkan nama file pada file name kemudian tekan tombol save.
·       Proses akan berlangsung tergantung dari lama merekam dan kemampuan dari komputer.

2.    Ukuran gambar

Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Ukuran pengambilan gambar selalu berkaitan dengan ukuran tubuh manusia. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain pada tabel IV.2 berikut.
Tabel IV.2 Istilah Ukuran Gambar
No
Istilah Ukuran Gambar
Contoh Gambar
1
Establishing Shot: shot pembuka dari suatu adegan yang memperlihatkan tempat dan waktu adegan itu berlangsung.
2
Extreme Long Shot (ELS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
3
Very Long Shot (VLS): menunjukkan subjek yang berada di tengah lingkungan sekitarnya. Dalam ukuran VLS ini, lingkungan di sekitar objek lebih dominan. VLS akan menampilkan panorama yang akan memenuhi layar.
4
Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
5
Long Shoot (LS) : pengambilan secara keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
6
Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
7
Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
7
Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
8
Wide Angle (sudut lebar) : ukuran pengambilan gambar yang memasukkan keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan memberikan pandangan atas keseluruhan keadaan.
9
Mid Shot (MS) : menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.
10
Medium Close Up (MCU) : menunjukkan mulai bagian kepala sampai bahu. Ini merupakan standar pengambilan gambar dalam wawancara.
11
Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat. Dalam merekam suatu gambar subjek yang tengah melakukan aksi, maka CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi  yang tengah dilakukan. Hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru.
12
Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar wajah yang memenuhi layar penampilan gambar
13
Extreme Close Up (ECU): pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
14
One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
15
Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
15
Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
16
Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.


3.    Gerakan kamera

Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
a.    PAN atau PANNING, yaitu pergerakan kamera secara horizontal yaitu gerakan kamera dari kiri ke kanan (PAN KANAN) atau dari kanan ke kiri (PAN KIRI).
Gambar IV12 Pergerakan PAN dan PANNING

b.    TILT atau TILTING, yaitu pergerakan kamera secara vertikal gerakan kamera dari atas ke bawah (TILT DOWN) atau gerakan kamera dari bawah ke atas (TILT UP).
Gambar IV13 Pergerakan TILT atau TILTING

c.    TRACK IN, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai dengan cara menggerakan kamera mendekati objek.
Gambar IV14 Pergerakan TRACK IN

Hal yang harus diperhatikan pada pengambilan gambar:
Setiap gerak harus memiliki makna yang mendukung kelebihan produk.
a.    Kejelian kamera menampilkan bagian utama dan kelebihan produk  atau cara kerja.
b.    Urutan terjaga kontinuitasnya.
c.    Apabila tidak menggunakan tripod atau penyangga kamera, hindari penggunaan zoom in. Sebaiknya kamerawan mendekati objek sebagai pengganti zoom in.
d.    Untuk memfokuskan objek (mengarahkan kamera pada satu titik objek tertentu) lakukan zoom in, pastikan objek sudah fokus kemudian zoom out sampai pada posisi kedudukan semula. Lakukan perekaman gambar.

4.    Tata Cahaya

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan video adalah pencahayaan. Tata cahaya  dibuat sesederhana mungkin dengan cara selama pengambilan gambar, objek harus menghadap sumber cahaya utama. Disarankan dengan membuat sumber cahaya melalui 3 titik.
Teknik tata cahaya tiga titik (Three Pint Lighting) adalah metode standar yang digunakan dalam media visual seperti video, film dan fotografi. Ini adalah sistem yang sederhana namun serbaguna yang menjadi dasar tata cahaya.
Teknik ini menggunakan tiga lampu yang disebut key light , fill light dan back light. Tentu Anda akan membutuhkan tiga lampu untuk memanfaatkan teknik sepenuhnya. Perhatikan hal – hal sebagai berikut:
     Jika Anda hanya memiliki satu lampu, jadikan key light.
     Jika Anda memiliki 2 lampu, satu adalah key light dan yang lain adalah sebagai fill light atau back light.
a.    Key Light
 Key light adalah penyinaran terarah yang utama (main source) yang mengenai/jatuh pada suatu objek. Key light menghasilkan bayangan yang kuat, memberikan tekanan pada segi yang menarik dari objek dan membentuk dimensi.


Gambar IV15 Key Light



b.    Fill Light

Gambar IV16 Fill Light

 Fill light adalah penyinaran yang digunakan untuk melunakan bayangan yang dihasilkan oleh key light. Ini adalah cahaya sekunder yang digunakan untuk mengatur bayangan agar tidak terlalu keras atau lembut yang diciptakan oleh key light. Mengisi biasanya akan lebih lembut dan setengah daya dari key light. Untuk mencapai hal ini, Anda bisa memindahkan cahaya lebih jauh atau Anda mungkin juga ingin mengatur cahaya pengisi lebih banyak dari lampu kunci/utama.
c.    Back Light

Gambar IV17 Back Light
 Back light adalah penyinaran dari belakang subjek (berlawanan arah kamera) diatur sehingga jatuh mengenai kepala dan bahu dari subjek. Penyinaran ini membentuk garis tepi dari bentuk subjek sehingga memberi kesan memisahkan subjek dengan latar belakang.

5.    Tata Suara

Tata suara adalah bagian penting dari sebuah produk video, untuk melengkapi sebuah penjelasan sebuah cerita. Dalam membuat presentasi video adakalanya selain menggunakan suara presenter sendiri juga menggunakan suara orang lain dalam membacakan narasi dari video yang ditampilkan.
Voice over adalah narasi tambahan yang berupa  suara manusia yang membacakan sebuah cerita/narasi yang berkaitan dengan video yang dibuat. Hal yang harus diperhatikan dalam voice over adalah pemilihan voice over talent atau orang yang mengisi/menyuarakan voice over. Hal ini penting karena ini berpengaruh terhadap proses selanjutnya.
Dalam praktiknya, voice over menggunakan perangkat perekam suara yang sudah cocok dengan komputer, misalnya microphone komputer itu sendiri. Kemudian setelah proses perekaman suara narrator/voice over talent, dilanjutkan dengan editing suara hasil  rekaman tersebut, misalnya dengan pembersihan noise, menaikkan gain dan lain-lain sehingga suara bagus dan siap untuk digabungkan dengan gambar.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perekaman suara:
a.    Pastikan peralatan perekaman suara dalam kondisi baik /tidak rusak yang dapat mengasilkan gangguan suara (noise).
b.    Pastikan indikator level audio pada kamera bekerja.
c.    Jangan melakukan aktifitas yang tidak perlu yang dapat menyebabkan suara, hingga menggangu proses perekaman.

Rangkuman


·         Produksi melakukan apa yang telah disiapkan pada proses praproduksi, dan akan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.
·         Langkah awal produksi adalah pengguna kamera.
·         Untuk menangkap gerak dalam bentuk digital digunakan kamera, kamera dapat berupa kamera handycam, kamera handphone ataupun kamera webcam.
·         Menggunakan kamera harus mengerti teknik memegang, mengambil dan mengerti unsur-unsur gambar.
·         Menangkap gambar dengan handphone mempunyai beberapa perbedaan dengan handycam karena mempunyai perbedaan karakteristik lensa.
·         Pengambilan gambar dapat dibagi menjadi 2 macam pergerakan kamera yaitu bergerak dan diam.
·         Untuk hasil video yang baik maka harus memperhatikan unsur pencahayaan.
·          


Bagian 7 : Pascaproduksi


Kegiatan pascaproduksi pada dasarnya adalah kegiatan editing. Editing video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasakan naskah.
Pekerjaan editing meliputi  capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, transisi dan gambar pendukung lainnya serta pemaduan suara.
1.    Capturing/Importing
Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing.
2.    Pemotongan
Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil potongan video yang lebih baik.
3.    Penggabungan
Penggabungan antarpotongan gambar.
4.    Penyisipan
5.    Pengaturan Transisi
Transisi merupakan bentuk perpindahan antarpotongan gambar untuk menjaga kontinyuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat.

Jenis-jenis transisi adalah sebagai berikut.
a.     Cut/Cut To
Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan ke adegan yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk:
     menyatakan kesinambungan cerita;
     menggambarkan detail objek;
     menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, semangat.
b.     DISSOLVE
Dissolve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur - angsur terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan untuk:
     menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih;
     menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan.
c.     WIPE
Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambar berikutnya dengan cara bergerak dari sisi ke sisi lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe digunakan untuk:
     menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour;
     memberikan kesan retro.
d.     FADE/Fading 
Fading berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dari gelap perlahan-lahan menjadi tampak gambarnya (fade in) atau dari gambar berubah secara berangsur-angsur menjadi gelap (fade out). Fade berfungsi untuk:
     sebagai awal dari sebuah adegan;
     membedakan perubahan waktu.
6.    Pemaduan Suara
7.    Rendering
Proses akhir penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh.



Pada tahap pascaproduksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah.
Berikut ini merupakan beberapa fungsi dalam tahapan editing video.
1.    Fungsi Editing Video
Editing video merupakan proses menyusun dan menata video shoot atau hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru. Pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pascaproduksi, seperti, gambar, penyatuan gambar, dan pemotongan pengisian gambar, colour correctionsound mixing, dan capture video.

2.    Fungsi Sound
Fungsi sound meliputi sejumlah keperluan seperti, pembuatan musik ilustrasi, pembuatan sound efek, dan sound recording (untuk keperluan dubbing narasi).

3.    Fungsi Image Editing
Merupakan penunjang elemen grafis untuk keperluan editing video yang dipergunakan dalam pembuatan judul dan ilustrasi.

4.    Fungsi Animasi dan Visual Effect
Merupakan bagian video berupa animasi atau visual effect.

5.    Fungsi Distribusi
Produk video yang telah dibuat mungkin selanjutnya akan didistribusikan kepada pemirsa yang merupakan target komunikasi dari produk video tersebut. Setelah proses editing video menghasilkan format file tertentu, file ini kemudian dapat diproses lanjut dalam usaha pembuatan vcd/dvd agar kelak dapat digandakan atau didistribusikan secara lebih luas.

Editing
Untuk melakukan sebuah editing video diperlukan peralatan komputer/laptop dan menggunakan aplikasi editing video. Terdapat banyak aplikasi editing video saat ini. Berikut akan dicontohkan penyuntingan (editing) menggunakan Windows Movie Maker.
Windows Live Movie Maker  adalah perangkat lunak yang merupakan bagian dari Windows Live Essentials. Fungsi utama program ini adalah untuk melakukan olah digital terhadap gambar bergerak (video), misalnya untuk menambahkan efek visual, atau menambahkan redaksi singkat yang berhubungan dengan video yang sedang disunting.
Format file hasil rekaman yang dapat diimpor ke Windows Movie Maker adalah sebagai berikut :
1.    File video berformat: .asf, .avi, .wmv, .mp4,  .mpeg1, .mpeg, .mpg, .m1v, .mp2
2.    File audio berformat: .wav, .snd .au, .aif, .aifc, .aiff, .mp3
3.    File Windows Media berformat: .asf, .wm, .wma, .wmv
4.    File Gambar berformat: .bmp, .jpg, .jpeg, .jpe, .jfif, .gif, .png
Program kecil ini memiliki berbagai fitur dasar penyuntingan video yang sangat sederhana, namun sudah mencukupi bagi para pengguna pemula.
Harap diingat, untuk memulai editing dengan Windows Movie Maker video harus sudah ada di PC/Komputer yang akan digunakan untuk editing. Program ini merupakan program yang secara otomatis sudah terinstal pada Windows xp dan Vista sedangkan untuk Windows 7 dan 8 pengguna perlu melakukan instalasi windows essentials terlebih dahulu. Siapa pun yang ingin mengunduh (men-download) aplikasi ini ke komputer pribadi, dapat membuka link/tautan berikut:

Berikut ini adalah panduan penggunaan Windows Movie Maker versi Windows 7:
1.    Memulai Penyuntingan
Untuk memulai menggunakan aplikasi, bukalah aplikasi windows movie maker.
Gambar IV18 Memulai Windows Movie Maker

2.     Memulai dan menyimpan sebuah proyek
Sebelum berkerja dengan video, Anda harus menyimpan proyeknya terlebih dahulu. Untuk menyimpan projek lakukan langkah sebagai berikut:

Gambar IV19 Menu File Save
Pilih tombol menu File, dan pilih Simpan proyek. Lanjutkan dengan mengisi File name, kemudian tekan tombol Simpan proyek (Save). Anda dapat juga menyimpan dengan memilih Simpan proyek sebagai (Save As).

Gambar IV20 Proses menyimpan Projek

3.    Menambahkan File yang akan di edit/ Importing  Digital Movies and Photos.
a.    Pilih menu Beranda (Home) dan klik tombol “Tambahkan video dan foto” (Add videos and photos).
Gambar IV21 Menambahkan Video

b.    Cari video atau foto yang akan diedit lalu pilih file dan tekan tombol “open”.
Gambar IV22 Memilih Video

4.    Memotong Video Menggunakan Fitur Split.
Drag garis hitam di tempat manapun yang Anda inginkan untuk memotong video. Pilih menu edit lalu klik tombol “Pecah” (Split).
Gambar IV23 Memecah Video
5.    Menambahkan Transisi Video
Pilih dulu potongan video yang akan diberi transisi. Kemudian pilih tab Animasi (Animations), pilih salah satu jenis transisi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan.
Gambar IV24 Menambahkan Transisi Video

6.    Menambahkan Teks Menggunakan Fitur Caption
Pilih potongan video yang akan diberi teks, klik menu Beranda (Home). Pilih Keterangan (Caption) pada bagian kanan.
Gambar IV25 Menambahkan Keterangan Caption Pada Video


Teks keterangan akan muncul pada bagian bawah video Anda. Klik dalam kotak tulisan (enter text here) dan tuliskan teks video yang diinginkan.
Gambar IV26 Menambahkan Teks pada Video

7.    Menambahkan Judul dan Daftar nama/credit tittle
Pilih menu Beranda (Home) , klik tombol Judul (Title )untuk memberikan Judul. Klik Daftar nama (Credits)  maka akan berisi pilihan submenu (drop down) yang meliputi Daftar nama (Credits), Sutradara (Director), Dibintangi (Staring), Lokasi (Location).
Gambar IV27 Menambahkan Judul dan Daftar Nama

Maka akan muncul Layar hitam dengan kotak teks, kemudian klik dalam kotak tersebut dan tuliskan Judul video atau Daftar nama. Sesuaikan dengan judul, daftar nama, lokasi, pemeran.
Gambar IV28 Menambahkan Judul dan Daftar Nama

8.    Menambahkan Suara Manggunakan Menu Tambah Musik (Add Music)
Untuk menambahkan suara atau musik ke Windows Movie Maker agar video Anda lebih menarik, lakukan langkah-langkah berikut.
a.    Pilih menu Beranda (Home) kemudian klik ikon Tambah musik (Add Music).
Gambar IV29 Home Add Music

b.   Pilih lokasi (folder) tempat Anda menyimpan file musik/suara. Pilih file music/suara yang Anda inginkan kemudian tekan tombol Open.
Gambar IV30 Menambahkan Suara
c.    Setelah file musik/suara dibuka, Anda dapat mengatur volume musik dengan memilih tab Opsi (Option) lalu klik menu Volume Musik (Music volume), dan aturlah volumenya.
Gambar IV31 Mengatur volume music

9.    Simpan Video (Save Movie)

Gambar IV32 Simpan Video

Pilih menu File kemudian klik Simpan film (Save Movie). Anda dapat memilih setelan (setting)  sesuai dengan kebutuhan Anda. Contoh pilih untuk komputer (for computer).
Pada kotak dialog simpan film (gambar di bawah), ketik pada File Name sesuai nama file yang diinginkan. Anda dapat memilih format (*.mp4 atau *.wmv) pada tipe (Save as type) yang disediakan. Klik Save untuk mengakhiri akhir proses penyimpanan.
 
Gambar IV33 Simpan Video (Save Movie)

Hal yang harus diperhatikan pada editing video
1.     Apabila format file video tidak terdukung (support) oleh aplikasi editing, Anda dapat mengkonversi format file video menggunakan aplikasi convert (misalnya Format Factory, Total Video Converter, Any Video Converter, dan lain-lain).
2.     Di dalam editing kontinuitasnya harus terjaga.

 

 































DAFTAR PUSTAKA


Marcelli, Joseph. (1996). The Five C’s of Cinematography: Motion Picture Filming Techniques Simplified. California: Cine/Grafic Publications
---. (2014). Support window. (Getting started with Windows Movie Maker). (online). Available: http://windows.microsoft.com/en-us/windows-vista/getting-started-with-windows-movie-maker (20 February 2014).
---. (2014). Help screencast-o-matic. (Screencast-o-matic help). (online). Available: http://som.screencasthost.com/channels/clXe3YnSV#navback. (20 February 2014)



Posting Komentar untuk "Persentasi vidio"